Selasa, 21 Mei 2013

Sebuah formulasi dasar untuk membuat aneka produk bakery yang berkualitas!
masyarakat sekarang yang rata-rata menginginkan sesuatu yang serba cepat namun tetap menomor satukan kualitas, maka premix pantas digunakan oleh para pelaku usaha di bidang bakery dan pastry. Apalagi, jika produksi bisnisnya sudah ber- skala besar, memiliki outlet lebih dari satu atau bahkan sudah mengembangkan sayap dengan cara waralaba alias franchise, penggunaan tepung premix --sebagai resep dasar untuk menciptakan beragam produk bakery, seperti roti, cake, pastry hingga cookies-- merupakan sebuah solusi pintar.?Karena dengan premix,

produsen bakery tidak lagi direpotkan dengan masalah- masalah yang berkaitan dengan formulasi. Premix terbukti lebih efisien dalam segi waktu, hasil jadi produk lebih seragam karena standar mutu yang konsisten, serta pengawasan stok bahan baku menjadi lebih mudah.

Kekhasan produk pun tetap?bisa diunggulkan, karena sifat tepung premix luwes dikreasikan sesuai keinginan dan juga fleksibel mengikuti tren pasar yang sedang in. Hasil akhir yang diharapkan, tak lain agar pelanggan puas dan setia dengan produk Anda, bukan?

Premix menjaga produk tetap konsisten Di Indonesia, tren penggunaan premix di dunia bakery ramai seiring dengan industri bakery modern yang tumbuh menjamur. Masih ingat kehadiran gerai?roti waralaba asal Singapura sekitar 9 tahun lalu yang sempat menghebohkan warga Ibukota? Outlet yang kini cabangnya ’menjamur’ di mal- mal yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia, seolah ikut menginspirasi bakery lainnya.

Tren konsep open kitchen- nya, yang menampilkan kehebohan para baker dibalik dinding kaca, sengaja disiapkan sebagai suguhan untuk memikat pembeli. Meski ditonton oleh ratusan bahkan ribuan mata pembeli, bahan-bahan yang dipakai sebagai ingredien untuk aneka produk bakery- nya yang empuk hampir tidak terdeteksi. Misalnya, dalam membuat donut. Pembeli
hanya bisa memperhatikan saat-saat dimana para baker menambahkan air, yeast dan margarin ke dalam campuran tepung premix. Pembeli tidak bisa menyontek bahan apa saja yang terkandung di dalam premix tersebut. Bahkan, bisa jadi, para baker yang bekerja di outlet pun sebenarnya tidak mengetahui komposisi detil campuran premix karena merupakan resep rahasia perusahaan.

Para pengusaha bakery dan pastry--baik dari kalangan bakery besar hingga industri bakery kecil berskala rumahan --pada akhirnya makin menyadari banyak manfaat dari pemakaian ’campuran’ yang merupakan basic recipe ini. Premix merupakan kontrol yang baik untuk menjaga konsistensi produk setiap hari, secara serentak di beberapa outlet. Premix sangat membantu menyederhanakan pekerjaan baker, misalnya penimbangan bahan, seleksi bahan, pemisahan bahan, dan metode-metode tradisional lain yang terbilang rumit, bisa dipangkas.

Kerahasiaan komposisi yang digunakan juga bisa terjaga karena campuran dibuat langsung oleh sentral kitchen atau suplier yang telah ditentukan. Penghematan?waktu bisa dilakukan, karena para baker tidak perlu lagi repot-repot menyediakan dan menimbang bahan-bahan dari raw material. Kesalahan akibat kelalaian dalam persiapan dan pembuatan bisa di-minimalisasi. Selain itu, penanganan bahan menjadi lebih mudah karenatepung premix berwujud?kering, dimana kondisi penyimpanannya relatif lebih stabil. Namun, meski secara teknis penggunaan premix lebih mudah dan efisien, sayangnya harga premix rata-rata lebih tinggi bila dibandingkan cara tradisional yang melewati proses panjang.

Premix dulu dan sekarang?Tak dipungkiri, beberapa tahun ke belakang, industri bakery modern tampaknya memang makin menggeliat di Tanah?Air. Otomatis hal ini membuat persaingan bisnis semakin ketat. Di sinilah diperlukan inovasi dan kreativitas dari setiap produsen bakery untuk mengunggulkan produknya. Jika bakery modern masih menerapkan cara konvensional, dimana formulasi setiap detil bahan untuk membuat roti dilakukakan saat itu juga, tentunya sangat tidak efektif.

Mengutip dari www.foodreview. biz, konsep premix di industri bakery dunia, tercatat sudah?ada sejak dulu di Eropa. Kalau mau dirunut ke belakang, di Indonesia sendiri, penggunaan premix tanpa disadari sudah cukup familiar. Coba saja lihat buku masak dengan resep kue- kue jadoel. Rata-rata pemakaian baking powder sudah lazim dilakukan dalam pembuatan kue bolu, bukan?

Nah, bedanya dengan premix jaman dulu, campuran premix generasi sekarang tidak lagi hanya berupa baking powder, tapi dibuat dengan komposisi bahan yang lebih komplit. Untuk membuat roti misalnya, ada terigu, gula, telur, garam, susu, flavor dan bahan-bahan lain yang diracik menjadi tepung premix khusus roti. Di sentral kitchen, premix ini diatur ingrediennya sedemikian rupa. Setiap produsen roti tentunya mempunyai rahasia campuran tepung premix yang berbeda- beda. Para pengusaha bakery biasanya meminta suplier premix untuk meng-customize produk mereka.

Bersamaan dengan permintaan pasar yang majemuk, suplai premix pun terus berinovasi.
Ini terbukti dengan semakin banyaknya produk-produk premix yang beredar di pasaran, baik yang skala rumah tangga maupun industri. Pasokan premix tidak lagi terbatas hanya untuk roti. Namun, tersedia juga tipe premix?untuk cake, brownies, donat, tiramisu, dan produk bakery lainnya. Untuk produk cake, komponen utama premix-?nya adalah tepung dan gula. Premix untuk roti dan donat, komponen utamanya berupa tepung terigu. Sedangkan untuk tiramisu dan jenis cream cake, komponen utamanya terdiri dari mascarpone dan karaginan (rumput laut). Mel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar