Selasa, 21 Mei 2013


Cara Menjaga Mutu Minyak dalam Usaha Kuliner

Seiring perkembangan dunia kuliner di Indonesia, tentu dibarengi dengan penggunaan minyak goreng di dalamnya. Usaha kuliner juga saat ini tengah berkembang dengan pesat di Indonesia, untuk itu diperlukan suatu cara untuk menjaga mutu dari minyak goreng yang digunakan tersebut. Seperti dijelaskan oleh Sesil Indera Kurnia pada seminar yang diadakan majalah Kulinologi Indonesia yang bertajuk “Good Frying Practices” beberapa waktu lalu.

“Jika dilihat, tren usaha kuliner di Indonesia berubah setiap 5 tahun sekali, contohnya pada tahun 2000 hingga 2005 sedang tren makanan tradisional, pada tahun 2005 hingga 2010 sedang berkembang makanan internasional, dan pada tahun 2010 hingga 2015 mendatang sedang berkembang makanan tradisional dengan design interior yang modern,” jelas Sesil.

Menurutnya, orang Indonesia tidak pemakan daging atau ikan dan ayam sekalipun, namun orang Indonesia adalah pemakan bumbu, karena bila semua jenis daging tersebut diberikan bumbu yang enak dan nikmat, maka kita akan siap menyantapnya. Proses pengolahan makanan tersebut ada yang menggunakan minyak goreng dan tidak menggunakannya.

Contoh pengolahan yang tidak menggunakan minyak goreng seperti dibakar, direbus, disangrai dan lainnya. Kualitas minyak goreng dapat ditentukan dari spesifikasinya dan bentuk wajan yang digunakan. Musuh minyak goreng seperti dijelaskan Sesil dapat disebut “car-wash”. Apa itu car-wash? “Car sama dengan carbon, yaitu bila minyak sering digunakan, makin banyak karbon yang muncul, �lalu W adalah water atau air. Produk yang akan digoreng usahakan agar kadar airnya seminimal mungkin untuk mencegah minyak menjadi tengik, A ialah air atau udara, S adalah salt atau garam dan H ialah Heat atau panas, jika menggunakan minyak dalam keadaan yang sangat panas akan merusak minyak.” Tambah Sesil.

Dalam berkecimpung di dunia usaha kuliner, perlu mengecek kualitas minyak goreng yang digunakan, cara praktisnya adalah melihat dari hasil produk yang diolah dari segi rasa dan penampilan. Lalu melakukan tes, tes indikator warna minyak dan tes kedalaman minyak. K-16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar